Rabu, Mei 06, 2009

Rindu Ayah Bunda

Malam tadi saya berniat tidur lebih awal dari biasanya. Laul Saya menuju pembaringan. Saya lihat sebentar wajah anak istri tersayang. Istriku tertidur pulas tampak kelelahan setelah seharian mengurus buah hati kami. Putriku, tertidur lucu, sesekali terlihat senyum dalam tidurnya. Mata Saya berkaca-kaca, mengingat semua perjalanan hidup. Hingga akhirnya Saya justru teringat akan ayah bunda tercinta yang kini telah tiada.

Dalam hening dan dingin malam
Jiwa dan batinku terusik oleh sebuah kerinduan

“Apa kabarmu hari ini nak, bagaimana kamu di Jakarta”, tanya ibunda
“Nak, jangan lupa sholat, hanya Allah yang menjagamu dimanapun kamu berada”, ayahanda selalu mengingatkan.

Ingatan akan hal-hal yang dulu kuanggap “cengeng dan ndeso” justru kini kurindukan.

Teringat samar-samar bagaimana aku saat itu merasa sok dewasa, sok pintar, sok mandiri, sok modern, sok kota, dan sok-sok yang lain.

Ayah, ibu,
Apakah engkau melihat aku telah memberimu seorang cucu putri yang hitam manis?
Apakah engkau juga menjaga cucunda sebagaimana engkau menjagaku hingga kini?

Akh, aku tak berani mengingat segala durhaka kepadamu
Aku mohon ampun, Ya Allah
Aku persembahkan do’a terindah untuk ayah bunda:

Robbana dhunubana, waliwalidayna, warhamhumma, kama robbayani soghiro. Ya Alloh Ampunilah dosa-dosaku, dan dosa kedua orangtuaku, seperti mereka telah menyayangi aku selama ini. Amin.

Al-Fathihah …….

Tidak ada komentar: