
Pada suatu ketika, di rumah sakit, tubuhmu terkulai lemah.
Terlihat air mata menitik di sudut matamu saat aku datang dan mencium tanganmu. Kuusapkan tanganku ke keningnya yang berkerut dimakan usia.
Nafasmu terasa berat
Ku tatap sekujur tubuhmu
Aku merasakan gejolak asing yang belum pernah aku rasakan
Terharu, pilu, sedih dan khawatir
Aku menyangkal suara hati kecilku yang mengatakan
”Ayah akan segera menghadap Sang Pencipta”
Ayah,
Tak akan kubiarkan engkau menangis
Aku terus menemanimu dengan doa
Jarak yang memisahkan kita
Tak sejengkalpun menghentikan langkahku untuk mendoakanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar