Jumat, Maret 14, 2008

Engkau Pada Suatu Senja

Senja itu
Wajahmu pasi
Sementara engkau terus bertutur syahdu
Langkahmu terlihat tak sempurna
Ingin aku menggendongmu pulang
Untuk selanjutnya menungguimu di tepi pembaringan
Mengusap lembut keningmu
Membelai manis rambutmu

Senja
Kita masih duduk berdampingan
Ketika adzan maghrib berkumandang
Lama kelamaan aku terhanyut
Kedalam sejuta rasa
Entah apa namanya

Tiba-tiba,
“Pergilah sana, segerakan berbuka puasa”,
“Bedug maghrib telah tiba”
itu katamu

Ingin aku tetap berada di sampingmu
Mendengar keluh kesah dan ceritamu

Aku tak tahu
Apakah engkau tahu perasaanku
Apakah engkau melihat jendela-jendela kasih

Lekaslah engkau sembuh
Lekaslah engkau ceria kembali
Aku selalu berdo’a untukmu

Tidak ada komentar: